Masakan Indonesia?: Menelusuri Rasa, Sejarah & Budaya Kuliner Nusantara

Buku ini saya mulai dengan kutipan yang sangat ikonik dari Brillat-Savarin, “Katakan padaku apa yang kamu makan, maka aku akan memberitahumu siapa dirimu”. Pernyataan ini mengaskan bahwa makanan bukan sekadar pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi cermin identitas, memori kolektif, dan struktur budaya suatu masyarakat.

Dalam konteks Nusantara yang luar biasa kaya dan beragam, pertanyaan “Apa itu masakan Indonesia?” tidak bisa dijawab hanya dengan daftar bahan atau teknik memasak. Masakan adalah konstruksi sosial, ekologis, dan historis sebuah narasi panjang yang dibentuk oleh ruang hidup, ingatan kolektif, dan praktik sehari-hari. Dan di tengah konstruksi ini, peran emak-emak bukan sekadar juru masak, tetapi arsitek rasa, kurator budaya, dan penjaga epistemologi dapur. Melalui tangan mereka, resep tidak hanya diwariskan tetapi juga ditafsir ulang, disesuaikan, dan dibawa masuk ke ruang-ruang baru seperti media sosial dan ekosistem digital berbasis AI.

Buku ini mengajak para penulis lintas disiplin dan para pembaca untuk melihat masakan Indonesia bukan hanya sebagai objek konsumsi, tetapi sebagai sumber pengetahuan yang hidup yang layak dibaca, dikritisi, dan dirayakan sebagai bagian penting dari warisan dan masa depan kebudayaan Indonesia.